"Selamat Datang di Blog SMP Negeri 196 Jakarta, Sekolah Berkarakter Bangsa"

16 July 2009

Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB)

Hari Senin, 13 Juli 2009 adalah hari pertama masuk secara serempak untuk siswa SD, SMP maupun SMA. Dan dari tanggal 13, 14 dan 15 Juli 2009 adalah merupakan rangkaian kegiatan permulaan masuk sekolah pada setiap awal tahun pelajaran baru yang diawali dengan kegiatan "Masa Orientasi Peserta Didik Baru" atau (MOPDB)
SMP Negeri 196 Jakarta pada Tahun Pelajaran 2009/2010 pelaksanaan MOPDB sebagai Ketua Pelaksana yaitu Bpk. Suroto, S.Ag.
Kegiatan ini dimaksud agar siswa baru dapat :
1. Mengenal kehidupan di sekolah yang baru
2. Bersosialisasi dengan warga sekolah
3. Mempersiapkan diri untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah

Kegiatan – kegiatan MOPDB tersebut antara lain:
1. Wawasan Wiyatamandala
2. Budi pekerti ( Etika dan Moral)
3. Peningkatan ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa
4. Tata tertib sekolah
5. Pengenalan sistem belajar di SMP
6. Pengenalan lingkungan Sekolah
7. Pengenalan kegiatan intra kurikuler dengan segala mekanismenya
8. Pengenalan kegiatan ekstra kurikuler
9. Smart Learning

Bridging Course ( Jembatan penyelarasan pembelajaran dari SD ke SMP).
Perlu diperkenalkan Stakeholder sekolah, yakni unsur yang mempunyai keterkaitan dengan pelaksanaan pendidikan di sekolah, seperti kakak – kakak kelas, OSIS, guru, Kepala Sekolah, pegawai tata usaha dan Pengurus Komite Sekolah, dalam usaha pembentukan sikap dalam membina kebersamaan.
Pelaksanaan kegiatan masa orientasi sekolah siswa pada awal tahun pembelajaran ini diharapkan dapat memilih metode dan pendekatan yakni:
1. Bersifat gembira, menyenangkan, penuh kekeluargaan, dan bernuansa keagamaan.
2. Diskusi, debat, dan olah fikir (dialog) yang dikemas dalam bentuk sederhana
3. Materi lebih bersifat memberdayakan potensi dan sifat kritis siswa.
4. Semua unsur sekolah seperti guru, siswa kakak – kakak kelas /pengurus OSIS dan pengurus komite sekolah dapat dilibatkan.
5. Memanfaatkan potensi lingkungan sekolah, lingkungan rumah dan lingkungan masyarakat, oleh dan untuk siswa.
6. Memperhatikan lingkungan hidup

Dalam menyelenggarakan kegiatan ini agar dapat memperhatikan situasi dan kondisi setempat sehingga tidak bersifat hura – hura, tidak ada pungutan biaya dan tidak memakai atribut perpeloncoan.

Prinsip – Prinsip MOPDB
1. Berisi penyegaran suasana, menambah wawasan dan pendidikan demokrasi
2. Mudah, murah, menyenangkan, massal dan meriah, karena itu kegiatan – kegiatan , perlu perlu disesuaikan dengan kondisi sekolah masing – masing.
3. Flesibel (Luwes) dapat memilih acara alternative dengan menyesuaikan diri dengan kondisi sekolah yang merujuk kepada tujuan MOPDB itu sendiri.
4. Tidak ada pungutan biaya dari siswa, seluruh dana pelaksanaan dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS)
5. Metode penyampaian tidak berfokus dalam bentuk ceramah, tetapi menyesuaikan metode yang dapat mengaktifkan dan melibatkan banyak peserta.
6. Dilaksanakan pada hari efektif sekolah, dengan demikian tidak meliburkan siswa kelas VIII dan kelas IX
7. Tidak ada unsur perploncoan dan tidak melanggar Hak azasi Manusia (HAM)
8. Tidak ada Bullying (Kekerasan)

Prinsip- Prinsip Bridging Course
1. Berisi materi yang dapat mengantarkan siswa mengenal dan memahami materi yang akan dipelajarai di SMP
2. Merupakan pengenalan materi terhadap siswa agar tidak merasa asing dengan pelajaran yang baru
3. Bukan bagian dari kurikulum
4. Merupakan bagian dari kegiatan MOPDB
Tujuan Pelaksanaan Masa Orientasi Siswa

1. Tujuan Umum
Pada dasarnya kegiatan ini bertujuan memberikan kesan yang positif dan menyenangkan kepada siswa tentang lingkungan sekolahnya yang baru. Mereka diharapkan mengawali kegiatan pendidikan dengan situasi yang menggembirakan sambil mengenal dan mempelajari sesuatu yang baru yang berkaitan dengan lingkungan fisik, lingkungan sosial mulai dari visi, misi sampai pada aturan aturan norma sekolah.

2. Tujuan Khusus
Secara khusus pelaksanaan Masa Orientasi Siswa, kelas VII baru, bertujuan:
a. Membantu siswa mengenal lebih dekat lingkungan pendidikan di SMP sehingga tercipta suasana edukatif yang kondusif

b. Mendorong siswa untuk bersikap proaktif dalam mengenal para guru , karyawan, dan kakak – kakak kelasnya, sehingga ia bisa lebih nyaman berada bersama mereka
c. Membantu siswa agar mampu beradaptasi dan menyatu dengan warga sekolah, lingkungan sekolah dan dapat mengetahui hak dan kewajibannya dan bertanggung jawab dalam kehidupan sekolah,
d. Memahami kehidupan sekolah dalam rangka pelaksanaan wawasan Wiyatamandala sehingga fungsi sekolah, guru, siswa dan masyarakat lingkungannya dapat mendukung terwujudnya tujuan secara komprehensif
e. Mendorong siswa untuk memulai kebiasaan belajar sesama siswa baru melalui diskusi dengan teman,
f. Mengembangkan percaya diri bagi siswa, dengan melatih keberanian mengungkapkan pendapat
g. Mendorong siswa untuk aktif menambah pemahamannya melalui pengamatan terhadap lingkungan sekolah sebagai wahana pembelajaran diluar kelas,
h. Memotivasi siswa agar merasa bangga menempuh pendidikan di sekolah pilihannya, sehingga dengan senang hati dapat menjalankan segala aturan yang dimiliki sekolah.

Tujuan Pelaksanaan Bridging Course
1. Membantu siswa mengenal dan memahami mata pelajaran yang akan di pelajari di SMP
2. Memotivasi siswa agar merasa senang dan mampu mempelajari mata pelajaran yang baru
3. Membantu siswa mempermudah mengikuti pelajaran di SMP
4. Membantu siswa agar mampu mengerjakan teknik evaluasi

PELAKSANAAN KEGIATAN MASA ORIENTASI SISWA DAN BRIDGING COURSE
A. Peserta
Siswa yang mengikuti kegiatan adalah siswa kelas VII yang belum mengikuti MOPDB dan Bridging Course

B. Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakan pada awal tahun pelajaran baru, selama tiga hari yaitu pada tanggal 13 – 15 Juli 2009 yang disesuaikan dengan kondisi sekolah.

C. Materi:
a. Imtaq
b. Wawasan Wiyatamandala
c. Visi sekolah, Misi sekolah dan tata tertib kehidupan Sosial Sekolah
d. Budi Pekerti
e. Bridging Course
1. Kemampuan membaca, menulis dan berhitung (calistung)
2. Kreativitas siswa dalam pendekatan pembelajaran Contekstual Teaching and Learning (CTL)


3. Kreativitas siswa dalam sitem penilaian outentik “tes tertulis” untuk menguji Penguasaan dan Pemahaman Konsep ( PPK),
4. Kreativitas siswa dalam sistem penilaian “non – tes” melalui tugas – tugas proyek produk, jurnal, potofolio dan kuis, untuk menguji Praktik Penerapan Konsep,
5. Kreativitas siswa dalam system penilaian outentik melalui” observasi sistematika” untuk menguji sikap dan minat siswa selama pembelajaran berlangsung.

D. Biaya Pelaksanaan
Dibebankan kepada anggaran sekolah yang telah diatur dalam APBS. Setiap sekolah agar tidak memungut dana dari siswa.

E. Persiapan
a. Pembentukan Panitia Pelaksana
b. Jadwal Kegiatan
1. Pembagian Tugas Guru
2. Penetapan materi
3. Format monitoring
4. Evaluasi /penilaian
c. Penetapan materi kegiatan diserahkan kepada sekolah dengan mengacu pada :
1. Tujuan Pelaksanaan
2. Visi dan Misi Sekolah
3. Budaya sekolah
4. Kondisi dan kemampuan sekolah

F. Hasil yang Diharapkan:
1. Terciptanya keakraban antar siswa
2. Tumbuhnya sikap mandiri pada siswa
3. Mempercepat proses interaksi antar warga sekolah
4. Tumbuhnya minat siswa agar dapat berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
5. Terciptanya kerjasama, kesetikawanan dan kekeluargaan
6. Memberi motivasi kepada siswa agar berani mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat orang lain .
7. Tumbuhnya sikap sportifitas , kepedulian dan keterbukaan pada siswa
8. Tertanamnya kesadaran adanya kesamaan kepentingan
9. Memahami hak dan kewajiban siswa.

G. Penyaji materi hendaknya dapat:
1. Menciptakan suasana gembira
2. Menumbuhkan sikap demokrasi
3. menanamkan sikap keteladanan
4. Memberi motivasi
5. Menggunakan metode dan pendekatan yang tepat

Pada penutupan MOPDB hari Rabu, 15 Juli 2009 dihadiri pula oleh Kasi SMP yaitu Bapak Nasrudin sekaligus menutup MOPDB dengan melepas atribut MOPDB diganti dengan Topi almamater SMP 196 Jakarta.

0 comments:

Post a Comment