"Selamat Datang di Blog SMP Negeri 196 Jakarta, Sekolah Berkarakter Bangsa"

15 July 2010

MUI Himbau Tera Ulang Arah Kiblat

Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meralat fatwa bahwa arah kiblat tidak ke arah barat, namun ke arah barat laut. MUI mengimbau para pengurus masjid di seluruh Indonesia untuk menera ulang arah kiblat mulai Rabu-Sabtu, 14-18 Juli pukul 16.27 WIB (sebelumnya tertulis Jumat 17 Juli pukul 16.28 WIB).

"Daerah mana pun yang mampu menerima sinar Matahari pada jam itu, kita bisa sederhana menera arah kiblat. Arah lawan bayangan itulah arah kiblat berada, karena jam itu posisi Matahari tepat berada di atas Ka'bah," ujar Sekretaris MUI Asrorun Niam ketika dihubungi detikcom, Kamis (15/7/2010).

Posisi Matahari pada jam itu atau pukul 12.27 waktu Arab Saudi yang tepat berada di atas Ka'bah berlaku di seluruh dunia. Jika pada bagian Indonesia tengah dan timur pada waktu itu masih bisa menerima Matahari, maka masjid-masjid di daerah itu bisa melakukan tera ulang dengan toleransi kurang lebih 5 menit.

"Tepatnya 16 Juli dengan waktu toleransi H-2 sampai H+2 juga masih akurat. Toleransi waktu plus minus 5 menit masih akurat," imbuhnya.

Dengan ini MUI pun mengimbau para pengurus masjid di Indonesia untuk melakukan tera ulang arah kiblat dengan memanfaatkan momentum ini. Momentum pertama untuk menera ulang Ka'bah terjadi pada 28 Mei 2010 lalu pukul 16.18 WIB. Dalam ilmu falak (astronomi) hari itu disebut dengan yaum rashdil qiblah (hari untuk mencocokkan arah kiblat).

"Secara otomatis konsekuensi tentang kiblat kita minta kepada masyarakat muslim pengurus masjid menera ulang melalukan ijtihad sederhana menentukan arah kiblat. Yang paling penting seandainya arah masjid kurang pas, tidak serta merta membongkar masjid, tinggal geser saja sajadahnya," ungkap doktor hukum Islam ini. (nwk/nrl)

Sumber : DetikNews

Qiblalocator (Penentu arah Kiblat)

Baca Selengkapnya »

MOPDB SMP Negeri 196 Jakarta

Senin, 12 Juli 2010 hingga Rabu, 14 Juli 2010 adalah hari pertama masuk sekolah. Untuk kelas VII, sekaligus adalah pelaksanaan Masa Orientasi Peserta Didik baru (MOPDB).
Maksud dari pelaksanaan MOPDB adalah :
  1. Memperkenalkan lingkungan sekolah dalam menghadapi Tahun Pelajaran 2009 / 2011
  2. Memberikan bekal kepada siswa baru supaya cepat beradaptasi dengan lingkungan SMP Negeri 196 Jakarta
  3. Menjalin rasa persaudaraan dan persahabatan antar siswa baru dengan komponen sekolah serta sesama siswa baru
  4. Mendorong siswa untuk aktif terhadap kegiatan – kegiatan yang ada di Sekolah
  5. Membantu siswa agar dapat mengembangkan sifat demokratis
Tujuan Pelaksanaan MOPDB :
Setelah MOPDB selesai dilaksanakan, siswa dapat ;
  1. Mengenali teman teman sekelasnya
  2. Mengetahui komponen yang ada di sekolahnya
  3. Mengetahui tenaga pengajar dan karyawan di sekolahnya
  4. Mengetahui kondisi sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar SMP Negeri 196 Jakarta
PRINSIP PENYELENGGARAN MOS
  1. Pelaksanaan MOS berprinsip kepada :
  2. Mudah
  3. Murah
  4. Meriah
  5. Menyenangkan
  6. Gratis
  7. Mengesankan
Dalam pelaksanaan MOPDB selama 3 hari berjalan dengan lancar tanpa kendala suatu apa.
Maju terus SMP Negeri 196 Jakarta .....

Baca Selengkapnya »

13 July 2010

12 Juli 2010, Hari pertama sekolah ....

Senin. 12 Juli 2010 di pagi itu SMP Negeri 196 Jakarta sudah kelihatan begitu ramainya. Memang hari ini adalah masuk pertama sekolah. Pagi itu seperti biasanya karena hari Senin, maka akan diadakan upacara bendera.
Petugas upacara hari ini karena belum ada pembagian tugas Petugas Upacara, maka Pastara salah satu ekstra kurikuler di SMP Negeri 196 Jakarta bertindak sebagai Petugas Upacara. Dalam upacara tersebut, Effendi Andi. K, S.Pd selaku wakil Kepala Sekolah bertindak sebagai Pembina Upacara. Pada intinya beliau memberikan ucapan selamat kepada siswa yang berhasil naik kelas. Dengan naik kelas, diharapkan semakin bertambah semangat dalam belajar, karena semakin banyak beban yang harus dipikul.
Pada hari pertama ini, Zuhanifah, S.Pd selaku petugas perpustakaan juga sibuk melayani pinjaman buku paket agar kegiatan belajar mengajar dapat segera berjalan dengan baik.
Pada siang harinya, mulailah Masa Orientasi Peserta Didik Baru. Suasana begitu ramainya, maklum karena hari itu mulai masuk Calon Peserta Didik Baru yang melalui sistem penerimaan online Realtime.
Masa orientasi peserta didik baru akan berlangsung selama 3 hari dari tanggal 12 Juli hinngga 15 Juli 2010. Suroto, S.Ag selaku Staff Kesiswaan sebagai Ketua pelaksana melaporkan bahwa kegiatan MOPDB ini diikuti oleh 160 peserta didik baru.
(Bersambung ....)
Maju terus SMPN 196 Jakarta .... Ones ? Bukan oneng !!
Baca Selengkapnya »

Indonesia Juara Umum Penelitian Ilmiah Remaja Tingkat Dunia

Denpasar, Jumat (16 April 2010)--Indonesia berhasil menjadi juara umum pada Lomba Penelitian Ilmiah Remaja Tingkat Dunia Ke-17 atau 17th International Conference of Young Scientists (ICYS) pada 12-17 April 2010 di Denpasar, Bali. Tim Indonesia yang berkompetisi di semua bidang lomba, yakni Ilmu Fisika, Matematika, Komputer, dan Ekologi meraih tujuh medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu. Prestasi ini mengulang kesuksesan Indonesia pada ajang yang sama tahun lalu di Pszcyna, Polandia.

Tujuh medali emas masing-masing diraih oleh Florencia V.Vaniara/Evelyn L.Wibowo dengan judul penelitian Effect of Stem Cell and Mangosteen Peel Extact on Abnormal Cells, Muhammad Kautsar/Dian Sartika Sari/Dhicha Putri Maharani/Hidayu Permata Hardi (Sweitenia Oil:The Use of Mahagony Seed os Bio-Oil Alternative and The Use of Production Waste as Electris Mosquito Repellent), Oki Novendra (Mathematical Explamation on the Death of Michael Jackson), Dwiky Rendra Graha Subekti (Big Match:" Suka Kelor" Caramel vs Malnutrition), Sonny Lazuardi Hermawan (Portable Protection Everywhere), Miftah Yama Fauzan (Development of Smart Electric Gun with Adaptive Bullet Speed), dan Andreas Widy Purnomo/Aldo Vitus Wirawan (Green Energy Source: Centripetal Water Turbine).

Sementara medali perak diraih oleh Aria Dhanang Dewangga dan medali perunggu masing-masing diraih oleh Dita Nurtjahya, Fauqia Tambunan/Bening Embun Pagi/Alan Suherman, dan Rizal Panji Islami/Fahmi Maulana Ainul Yakin/Ikhsan Britama. Tim Indonesia juga meraih best performance atas nama Dwiky Rendra Graha Subekti untuk bidang Environmental Sciences dan Ilham Naharudinsya/ Ardelia Djati Safira/Satria Putra Adhitama untuk bidang Basic Mathematics.

Adapun peringkat kedua diraih oleh Jerman dengan dua medali emas, satu medali perak, dan empat medali perunggu, sedangkan peringkat ketiga diraih oleh Rusia dengan dua medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu. Peringkat berikutnya berturut-turut ditempati Belanda, Belarusia, dan Polandia masing-masing meraih satu medali emas.

Sekretaris Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional Bambang Indriyanto mengatakan, keberhasilan siswa Indonesia menjadi juara umum ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak kalah dengan negara-nengara lain terutama Eropa Timur dan sebagian dari Eropa Barat seperti Jerman dan Belanda. "Kita tahu negara-negara Eropa Timur adalah negara-negara yang kuat di bidang sain, tapi kita menunjukkan bahwa kita lebih kuat dibandingkan dengan mereka," katanya usai penutupan acara penyerahan penghargaan pemenang di Hotel Inna Grand Bali Beach, Denpasar, Bali, Jumat (16/4/2010).

Bambang menyampaikan, keberhasilan ini menunjukkan bahwa potensi akademik siswa Indonesia lebih baik dibandingkan dengan siswa dari luar negeri termasuk. Namun permasalahannya, kata dia, adalah bagaimana mengembangkan atau mengartikulasikan potensi-potensi akademik mereka itu menjadi suatu hal yang menjadikan mereka lebih siap atau lebih menyenangi bidang-bidang sain, yang kebanyakan siswa lain tidak begitu menyukai. Peran pemerintah, lanjut dia, adalah akan menjamin bahwa proses pendidikan nondiskriminatif. "Pemerintah juga akan menyelenggarakan kompetisi semacam ini, yang dimulai pada tingkat kabupaten, kota, provinsi, dan nasional. Sekarang sudah ada olimpiade sain dan lomba penelitian ilmiah remaja, yang akan kita bina tidak hanya berorientasi pada tingkat nasional, tetapi kita sudah berpikir bagaimana mengembangkan sampai dengan tingkat internasional, " katanya.

Ajang ICYS ke-17 diikuti oleh 13 negara peserta dan 20 tim. Negara-negara peserta, yakni Belarusia, Brazil, Kroasia, Jerman, Georgia, Hongaria, Indonesia, Belanda, Polandia, Rumania, Rusia, Turki, dan Ukraina. Turut berpartisipasi enam negara observer, yakni Iran, Inggris, Thailand, Nigeria, Laos, dan Kamboja. Lomba ini diadakan setiap tahun guna menggali potensi peneliti muda yang kelak dapat berperan dalam penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas hidup seluruh umat manusia di dunia.


Sumber: gim
Baca Selengkapnya »