"Selamat Datang di Blog SMP Negeri 196 Jakarta, Sekolah Berkarakter Bangsa"

13 February 2010

Rapat Dinas SMP Negeri 196 Jakarta


Kamis, 11 Februari 2010, SMP Negeri 196 Jakarta mengadakan Rapat Dinas Sekolah. Rapat Dinas ini diisi dengan acara Laporan dari Wakil Kepala Sekolah (Bpk. Effendi Andi Kusmiran, S.Pd), Staff Kurikulum (Dra. Tri Hastuti), Staff Kesiswaan (Suroto, S.Ag), Staff Sarana dan Prasarana (Zuhanifah, S.Pd) kemudian dari Kepala Tata Usaha (Gunung Pardede) dan di akhiri dengan arahan dari Dra. Hj. Nenny Junaeni, MM selaku Kepala SMP Negeri 196 Jakarta.
Dalam laporannya Effendi Andi Kusmiran, S.Pd selaku Wakil kepala sekolah menyampaikan laporannya tentang pelaksanaan Uji Coba Kompetensi Peserta Didik I. Kemudian dilanjutkan dengan Staff Kurikulum yang menekankan tentang persiapan berkas-berkas guru dalam pembelajaran, kemudian hasil Uji oba Kompetensi Peserta Didik I. Dari Staff kesiswaan melaporkan tentang bantuan beasiswa siswa miskin, dan dari Staff Sarana Prasarana melaporkan pembagian penanggung jawab Sarana dan Prasarana sekolah, adanya penanmbahan sarana belajar yaitu e-learning.
Kepala Tata Usaha dalam laporannya menyampaikan tentang kerutinan guru dan karyawan untuk mencoba e-absensi yang sudah dipersiapkan agar nantinya mulai per April sudah siap dilaksanakan.
Dra. Hj. Nenny Junaeni, MM dalam arahannya mengucapkan banyak terima kasih kepada para Staff dengan kinerja yang ada. Kemudian menyampaikan tentang kesiapan guru yang akan disertifikasi pada gelombang III. Oleh karena itu agar nama-nama yang sudah dalam proses sertifikasi gelombang III ini agar segera mengumpulkan dan melengkapi data-data yang diperlukan agar nantinya jika ada panggilan, segera dapat dikumpulkan.

Dalam Rapat kerja sekolah ini, juga diadakan serah terima masa kepengurusan Pengurus Koperasi SMP Negeri 196 Jakarta yang baru. Djamilah, BA selaku Ketua Koperasi dalam kesempatan itu menyampaikan permohonan maaf jika dalam masa kepengurusan banyak kekurangan. Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan Pengurus Koperasi masa bakti 2010-2012. Adapun Pengurus Koperasi SMP Negeri 196 Jakarta Masa bakti 2010-2012 adalah : Dra. Tri Hastuti (Ketua), RR. Lestariningsih, S.Pd (Bendahara), Seksi Usaha (Samah, S.Pd ), Anggota (Siti Mutmainah). Maju terus SMP Negeri 196 Jakarta dan Koperasi SMP Negeri 196 Jakarta....
Baca Selengkapnya »

08 February 2010

Tidak Perlu Takut Ujian Nasipnal

presiden-sbyPresiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta siswa tidak takut menghadapi Ujian Nasional (UN) yang tetap dilaksanakan oleh pemerintah pada Maret 2010.

“UN itu bukan hantu, bukan momok, bukan apa-apa,” ujar Presiden kepada para murid ketika mengunjungi SMP Negeri 2 Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis.

Presiden mengatakan, UN hanya ukuran untuk mengetahui apakah siswa setelah menempuh pendidikan tiga tahun di tingkat SMP atau SMA dan enam tahun SD menguasai materi yang diajarkan.

UN juga digunakan untuk mengukur kesiapan siswa menghadapi pendidikan lebih tinggi. “Kalau tidak ada ukuran tidak mungkin. Semua yang pernah sekolah juga pernah menjalani UN,” ujarnya.

Apabila ada satu dari sepuluh siswa yang tidak lulus UN, jelas Presiden, bisa jadi siswa itu yang bermasalah sehingga belum tentu sistem ujiannya yang tidak baik.

Presiden lalu berjanji bahwa Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama akan menyiapkan seluruh sekolah di Indonesia untuk siap menghadapi UN.

“Pemerintah berketetapan karena tujuannya sangat baik, sambil dengarkan pendapat rakyat, putusan MA, dengarkan DPR, pemerintah melakukan perbaikan-perbaikan, persiapan, agar ketika UN dilaksanakan Insya Allah anak-anak kita bisa mengerjakan dengan baik dan banyak yang lulus,” kata Presiden.

Saat kunjungan ke SMP Negeri 2 Labuan, Pandeglang, Presiden sempat memberikan soal-soal dari buku uji coba UN untuk tingkat SMP. Di salah satu kelas, Presiden memprotes soal ujian UN Bahasa Inggris yang menurutnya teralu sulit untuk murid SMP.

“Saya mewakili murid-murid untuk SMP, Bahasa Inggrisnya menurut saya, soalnya terlalu sulit. Kalau seandainya menurut kalian soal-soal ini sulit, maka saya minta Pak Nuh (Mendiknas) agar ini dianalisa,” demikian Presiden.

Soal UN Bahasa Inggris Susah
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui soal ujian Bahasa Inggris untuk anak SMP terlalu susah. Penilaian ini berdasarkan soal-soal latihan Bahasa Inggris yang dibaca SBY pada saat mengunjungi SMP Negeri 2 Labuan, Pandeglang-Banten.

Pada saat itu SBY tengah mendikte soal Bahasa Ingrris kepada siswa kelas 9 (3 SMP), setelah itu dia menyadari bahwa soal ujian Bahasa Inggris terlalu sulit bagi anak SMP. SBY lalu menanyakan kepada Mendiknas M Nuh apakah soal-soal Bahasa Inggris terlalu sulit.

“Saya menilai ini agak sulit, ini masukan, saya pro murid jangan terlalu sulit,” kata SBY di depan siswa SMP Negeri 2 Labuhan, Pandeglang-Banten Kamis 28 Januari 2010.

Selain ujian Bahasa Inggris, SBY juga mengajarkan Bahasa Indonesia dan Matematika. Dalam soal Matematika, SBY memberikan soal sendiri dengan bercerita perbedaan suhu pada saat dirinya ke luar negeri.

“Anak-anak pernah datang ke kota suhunya dingin sekali? Bulan Desember Pak SBY dan Ibu Negara dan rombongan datang ke Eropa. Sampai Brussel suhunya 0 derajat, Paris minus 1 derajat celcius, Berlin minus 3 derajat celcius, setelah Denmark juga sama, tiba di tanah air suhunya kembali 30 derajat, berapa perbedaan suhunya?” tanya SBY.

Dalam kelas Matematika itu SBY juga mengajar dengan menulis soal di papan tulis “Jika 4x-5 = x+13, berapa x?” Dua murid
berhasil menjawab soal dengan jawaban 8, namun ketika disuruh untuk maju ke depan untuk merinci jawabannya, kedua murid itu tak bisa.

Lalu SBY menjelaskan dengan cara layaknya guru matematika sehingga menghasilkan angka 8. “Mungkin karena ada SBY jadi
grogi, padahal bisa,” kata SBY.

Sumber : Ujian Nasional.org


Baca Selengkapnya »