"Selamat Datang di Blog SMP Negeri 196 Jakarta, Sekolah Berkarakter Bangsa"

23 May 2009

Dibalik Global Warming

Siswa kelas IX SMP Negeri 196 Jakarta Tahun Pelajaran 2008/2009 setelah mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah baik Praktik maupun tertulis, sebagai acara kenang-kenangan melukis pagar depan sekolah dengan tema : "Anti Global Warming". Kegiatan ini dilaksanakan sebagai hasil karya ekstra kurikuler seni rupa di bawah bimbingan Ibu Aisyah dan Bapak Agus Darmanta, S.Sen.

Kegiatan melukis diadakan pada hari Jum'at, 22 Mei 2009 dan Sabtu, 23 Mei 2009 itu dilaksanakan dengan penuh kegembiraan walaupun terik matahari menyengat di siang bolong itu.
Salah satu siswa lewat obrolan yang dilakukan admin, ini adalah salah satu bukti bahwa Siswa-siswa SMP Negeri 196 Jakarta di bawah bimbingan Ibu Kepala Sekolah Dra. Hj. Nenny Junaeni, MM selalu berusaha membuktikan bahwa SMP Negeri 196 terus berpartisipasi dalam setiap momen peristiwa. Kita ingat Pencanangan pembuatan Lubang Resapan Bioporipun telah dilakukan di sini bahkan Kepala Dinas Pendidikan Dasar waktu itu datang untuk meresmikannya. Hingga kini SMP Negeri 196 Jakarta telah memiliki kurang lebih 200 lubang resapan biopori.
Pelaksana dari melukis pagar sekolah ini dilaksanakan oleh 30 siswa kelas IX diantaranya adalah : Ni Komang, Nur Octania, Nur Wulan, Nurul Ristianti, Nita Utami, Asih Winarni, Sri Rahayu, Isnawati, Dian I, Rani W, Dian C, Sherly, Ami Diah P, Ariantika, Irish Hening, Sukma Nur, Vicky A, Inas AY, Yulisa U, Yulia P.
Terus maju siswa-siswa SMP Negeri 196 Jakarta, buktikan kepedulianmu,....
Ones ? Bukan Oneng !

Baca Selengkapnya »

Pemanasan Global

Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

(Sumber : Wikipedia Indonesia)
Baca Selengkapnya »